Selasa, 26 September 2017

KESEHATAN MENTAL

KESEHATAN MENTAL
1.      Jelaskan ciri-ciri mendasar dari kepribadian yang sehat menurut berbagai para ahli kepribadian!
JAWAB :
            Allport menyebutkan bahwa orang yang sehat dengan orang yang matang adalah orang yang memiliki ciri-ciri kepribadian sebagai berikut : memiliki perluasan diri, memiliki hubungan yang hangat dengan orang lain, memiliki keamanan emosional, memiliki persepsi yang realistis, memiliki beberapa keterampilan dan tugas-tugas, memiliki pemahaman diri, serta memiliki filsafat hidup yang mempersatukan.
            Carl Rogers menjelaskan bahwa orang yang sehat adalah orang yang memiliki motivasi untuk aktualisasi[1], mereka disebut sebagai orang yang berfungsi sepenuhnya. Ciri-ciri orang yang memiliki kepribadian yang sehat adalah memiliki keterbukaan pada pengalaman, kehidupan eksistensial, kepercayaan terhadap organisme sendiri, serta memiliki perasaan bebas.
            Erich Fromm menjelaskan mengenai orang yang memiliki kepribadian yang sehat adalah orang yang memilki 5 kebutuhan, yaitu : hubungan transedensi berakar, perasaan identitas, serta kerangka orientasi.
            Frank menyebutkan bahwa orang yang sehat mental merupakan orang yang mengatasi diri. Menurutnya, ada 3 sistem nilai yang fundamental yang berhubungan denga 3 cara memberi arti kepada kehidupan, yakni nilai-nilai daya cipta (kreatif), nilai-nilai pengalaman dan nilai-nilai sikap.[2]


2.      Apa ciri utama sehat mental menurut Rogers?
JAWAB :
Model Rogers (Orang yang Berfungsi Sepenuhnya)
            Rogers mengemukakan bahwa pengalaman masa lampau dapat mempengaruhi cara bagaimana kita memandang masa sekarang, yang pada gilirannya mempengaruhi tingkat kesehatan psikologis kita. Jadi, pengalaman-pengalaman masa kanak-kanak adalah penting tetapi fokus Rogers tetap pada apa yang terjadi dengan kita sekarang bukan pada apa yang terjadi waktu itu.[3]
            Rogers percaya bahwa karena realitas ini tergantung pada pengalaman-pengalaman perseptual setiap orang, maka realitas itu akan berbeda untuk setiap orang.
a.       Motivasi orang yang sehat (aktualisasi)
            Rogers menempatkan suatu dorongan  -  suatu kebutuhan fundamental – dalam sistem nya tentang kepribadian, yakni memeliharakan, mengaktualisasikan dan meningkatkan semua segi individu. Kecendrungan ini dibawa sejak lahir dan meliputi komponen-komponen pertumbuhan fisiologis dan psikologis, meskipun selama tahun-tahun awal kehidupan, kecenderungan tersebut lebih terarah kepada segi segi fisiologis.[4]
            Ketika seseorang bertambah besar, maka “diri” mulai berkembang. Pada saat itu juga tekanan dalam aktualisasi beralih dari yang fisiologis kepada yang psikologis. Tumbuh dan bentuk-bentuk serta fungsi-fungsinya yang khusus setelah mencapai tingkat perkembangan yang dewasa dan pertumbuhan, kemudian berpusat pada kepribadian.

b.      Orang orang yang berfungsi sepenuhnya
            Rogers mengemukakan tentang kehidupan yang sehat (kepribadian yang sehat), bukan merupakan suatu keadaan dari ada, melainkan suatu proses, “suatu arah bukan suatu tujuan”.[5]
            Rogers memberikan 5 sifat orang yang berfungsi sepenuhnya (Schultz & Schultz, 2005), yaitu[6]:
1)      Keterbukaan pada pengalaman
            Kepribadian adalah fleksibel, tidak hanya mau menerima pengalaman-pengalaman yang diberikan, namun dapat menggunakannya dalam membuka kesempatan-kesempatan persepsi dan ungkapan baru.
2)      Kehidupan eksistensial
            Orang yang berfungsi sepenuhnya dapat menyesuaikan diri karena struktur-diri terus menerus terbuka kepada pengalaman-pengalaman baru.
3)      Kepercayaan terhadap organisme sendiri
            “Apabila suatu aktivitas terasa seakan-akan berharga atau perlu dilakukan, maka aktivitas itu perlu dilakukan”. Dengan kata lain bertingkah laku menurut apa yang dirasa benar merupakan pedoman yang sangat dapat diandalkan dalam memutuskan suatu tindakan, lebih dapat diandalkan daripada faktor-faktor rasional atau intelektual.
4)      Perasaan bebas
            Rogers percaya bahwa semakin seseorang sehat secara psikologis, ia juga semakin mengalami kebebasan untuk mrmilih dan bertindak.
5)      Kreativitas
            Orang-orang yang kreatif dan spontan, tidak terkenal karena konformitas atau penyesuaian diri yang pasif terhadap tekanan-tekanan sosial dan kultural.

3.      Apa dorongan utama pada orang yang sehat menurut Frankl?
JAWAB :
Model Frankl (Orang yang Mengatasi Diri)
            Viktor Frankl percaya bahwa hakikat dari eksistensi manusia terdiri dari tiga faktor (Schultz, 1994), yaitu[7]:
a.       Spiritualitas. Adalah suatu konsep yang sulit dirumuskan, tidak dapat direduksikan dan tidak dapat diterangkan dengan istilah-istilah material.
b.      Kebebasan. Kita memiliki dan harus menggunakan kebebasan kita untuk memilih bagaimana kita akan bertingkah laku jika kita menjadi sehat secara psikologis.
c.       Tanggung jawab. Orang-orang yang sehat akan memikul tanggung jawab, menggunakan waktu mereka dengan bijaksana agar karya mereka (kehidupan mereka) tetap berkembang, meskipun kodrat kehidupan singkat dan fana.  
                        Ada 3 sistem nilai fundamental (pokok) yang berhubungan dengan 3 cara memberi arti kepada kehidupan, yakni[8] :
a.       Nilai-nilai daya cipta (kreatif). Biasanya hal ini berkenaan dengan suatu macam pekerjaan, meskipun nilai-nilai daya cipta dapat diungkapkan dalam semua bidang kehidupan.
b.      Nilai-nilai pengalaman. Diungkapkan dengan menyerahkan diri sendiri pada keindahan alam atau seni. 
c.       Nilai-nilai sikap. Sikap ialah situasi situasi dimana kita tidak mampu untuk mengubahnya atau menghindarinyakondisi-kondisi nasib yang tidak dapat diubah. Apabila kita berhadapan dengan situasi tersebut, satu-satunya cara yang rasional untuk memberikan respons adalah menerimanya.

4.      Apa kebutuhan utama orang yang sehat mental menurut Erich Fromm?
JAWAB :
Model Erich Fromm (Orang yang Produktif)
            Fromm mengemukakan 5 kebutuhan yang berasal dari dikotomi kebebasan dan keamanan (Schultz dan Schultz, 2005), yaitu[9] :
a.       Hubungan
            Cara yang sehat untuk berhubungan dengan dunia ialah melalui “cinta”. Cinta dapat memuaskan kebutuhan akan keamanan juga menimbulkan suatu perasaan integritas dan individualitas. Fromm mendefinisikan cinta meliputi cinta orang tua terhadap anak, cinta kepada diri sendiri, dan dalam pengertian yang lebih luas, seperti solidaritas dengan semua orang dan mencintai mereka.
b.      Transedensi
            Fromm percaya bahwa dalam perbuatan menciptakan (anak-anak,  ide- ide, kesenian, atau barang barang material) manusia mengatasi kodrat eksistensi yang pasif dan aksidental.
            Menciptakan ialah cara ideal atau sehat untuk melebihi keadaan binatang yang pasif yang tidak dapat diterima oleh manusia karena kemampuan pikiran dan daya khayalnya.
            Oleh karenanya, Fromm percaya bahwa jalan untuk kreativitas ialah destruktifitas. Keduanya sangat melekat pada kodrat manusia. Namun, kreativitas merupakan potensi utama dan menyebabkan kesehatan psikologis. Destruktifitas hanya menyebabkan penderitaan objek perusakan dan juga si perusak.
c.       Berakar
            Seperti kebutuhan kebutuhan lainnya,akar dapat dicapai secara positif atau negatif. Cara yang ideal ialah membangun suatu perasaan persaudaraan dengan sesama umat manusia. Perasaan solidaritas dengan orang lain memuaskan kebutuhan untuk berakar, untuk berkoneksi dan berhubungan dengan dunia.
d.      Perasaan identitas
            Cara yang sehat untuk memuaskan kebutuhan ini ialah “individualitas”, proses dimana seseorang mencapai suatu perasaan tertentu tentang identitas diri. Orang-orang dengan perasaan individualitas yang berkembang baik mengalami diri mereka seperti lebih mengontrol kehidupan mereka sendiri, dan kehidupan mereka tidak dibentuk oleh orang lain.
            Cara yang tidak sehat dalam membentuk suatu perasaan identitas adalah “menyesuaikan diri” dengan sifat-sifat suatu bangsa, ras, agama, atau pekerjaan. Dengan cara ini identitas ditentukan berdasarkan kualitas-kualitas suatu kelempok, bukan berdasarkan kualitas-kualitas diri.
e.       Kerangka orientasi
            Dasar yang ideal untuk kerangka orientasi adalah “pikiran” yakni sarana yang digunakan seseorang untuk mengembangkan suatu gambaran realistis dan objektif tentang dunia. Fromm sangat mementingkan persepsi objektif tentang pernyataan. Semakin objektif persepsi kita, maka kita semakin berhubungandengan kenyataan, jadi semakin matang dan tangkas pula kita dalam menanggulangi dunia luar. Pikiran harus dikembangkan dan diterapkan dalam semua segi kehidupan. Misalnya, seseorang dikuasai oleh mitos atau takhayul dalam suatu segi kehidupan, maka penerapan pikiran pada segi-segi kehidupan lainnya akan terhambat.



5.      Apa makna orang yang matang versi Allport?
Model Allport (Orang yang Matang)

            Pandangan Allport tentang sifat-sifat khusus dari kepribadian sehat, terdapat 7 kriteria kematangan (Schultz dan Schultz, 2005), yaitu[10] :
a.       Perluasan perasaan diri
            Dalam pandangan Allport, suatu aktifitas harus relevan dan penting bagi diri, serta harus berarti bagi orang tersebut.
b.      Hubungan diri yang hangat dengan orang orang lain
            Allport membedakan 2 macam kehangatan dalam hubungan dengan orang orang lain, yakni :
1)      Kapasitas untuk keintiman
            Orang yang sehat secara psikologis mampu memperlihatkan keintiman (cinta) terhadap orang tua, anak, partner, dan teman akrab.
2)      Kapasitas untuk perasaan terharu
            Adalah suatu pemahaman tentang kondisi dasar manusia dan perasaan kekeluargaan dengan semua bangsa.
                        Orang yang sehat memiliki kapasitas untuk memahami kesakitan-kesakitan, penderitaan-penderitaan, ketakutan-ketakutan, dan kegagalan-kegagalan yang merupakan ciri kehidupan manusia. Empati ini timbul melalui “perluasan imajinatif” dari perasaan seseorang terhadap kemanusiaan pada umumnya.
c.       Keamanan emosional
            Sifat dari kepribadian yang sehat adalah penerimaan diri. Kepribadian yang sehat mampu menerima semua segi dari keberadaan mereka, termasuk kelemahan-kelemahan dan kekurangan-kekurangan yang ada tanpa menyerah secara pasif. Kepribadian-kepribadian yang sehat mengontrol emosi-emosi mereka, sehingga emosi-emosi ini tidak mengganggu aktifitas-aktifitas antar- pribadi. Kualitas lain dari keamanan emosional ialah “sabar menghadapi kekecewaan”.
d.      Persepsi realistis
            Orang orang yang sehat memandang dunia mereka secara objektif. Sebaliknya orang orang yang neurotis kerap kali harus merubah realitas supaya membuatnya sesuai dengan keinginan-keinginan, kebutuhan-kebutuhan, dan ketakutan-ketakutan mereka sendiri. Orang orang yang sehat tidak perlu percaya bahwa orang-orang lain atau semua situasi-situasi adalah jahat atau semacamnya baik menurut suatu prasangka pribadi terhadap realitas. Mereka menerima realitas sebagaimana adanya.
e.       Keterampilan-keterampilan dan tugas-tugas
            Allport menekankan pentingnya pekerjaan dan perlunya menenggelamkan diri sendiri didalamnya. Keberhasilan dalam pekerjaan menunjukan perkembangan keterampilan-keterampilan dan bakat bakat tertentu suatu tingkat kemampuan. Tetapi tidaklah cukup hanya memiliki keterampilan-keterampilan yang relevan, kita harus menggunakan keterampilan-keterampilan itu secara ikhlas, antusias, melibatkan dan menempatkan diri sepenuhnya dalam pekerjaan kita.
f.       Pemahman diri
            Kriteria ini terkandung dalam petunjuk lama “kenallah dirimu” tentu merupakan suatu tugas yang sulit. Kepribadian yang sehat mencapai suatu tingkat pemahaman diri yang lebih tinggi daripada orang-orang yang neurotis.     Hubungan lain yang penting adalah hubungan antar apa yang dipikirkan seseorang tentang dirinya itu. Orang yang sehat terbuka pada pendapat orang-orang lain dalam merumuskan sesuatu gambaran diri yang objektif.
g.      Filsafat hidup yang mempersatukan
            Orang-orang yang sehat senantiasa melihat “kedepan”, didorong oleh tujuan-tujuan dari rencana-rencana jangka panjang. Orang-orang ini mempunyai suatu perasaan akan tujuan, suatu tugas untuk bekerja sampai selesai, sebagai batu sendi kehidupan mereka, dan ini memberi kontunuitas bagi kepribadian mereka.
            Allport menyebutkan dorongan yang mempersatukan ini sebagai “arah”, dan lebih kelihatan pada kepribadian-kepribadian yang sehat daripada orang-orang yang neurotis. Arah itu membimbing semua segi kehidupan seseorang menuju suatu tujuan, serta memberikan orang itu suatu alasan untuk hidup.
            Suara hati juga ikut berperan dalam suatu filsafat hidup yang mempersatukan. Allport mengemukakan perbedaan antara suara hati yang matang dan suara hati yang tidak matang atau neurotis. Suara hati yang tidak matang bercirikan perasaan “harus”, bukan “sebaiknya”. Dengan kata lain, orang yang tidak matang berkata: “saya harus bertingkah laku begini”, orang yang sehat berkata: “saya sebaiknya bertingkah laku begini”. Suara hati yang matang adalah suatu perasaan kewajiban dan tanggung jawab kepada diri sendiri dan kepada orang lain.



[1] Dede Rahmat Hidayat, Bimbingan Konseling Kesehatan Mental Disekolah, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2014), h. 82.
[2] Ibid., h. 83.
[3] Ibid., h. 63.
[4] Ibid., h. 64
[5] Ibid., h. 65.
[6] Ibid., h. 67.
[7] Ibid., h. 77.
[8] Ibid., h. 80.
[9] Ibid., h. 72.
[10] Ibid., h. 56. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MANTAN GUBERNUR LAMPUNG YANG TETAP EKSIS SEBAGAI DUTA BESAR REPUBLIK INDONESIA UNTUK KROASIA

  ( Gambar 1. Komjen (Purn.) Drs. H. Syachroedin Zainal Pagaralam (Kanan) ) [1] Sjachroedin Zainal Pagaralam yang saat ini memili...