MAKALAH
FUNGSI-FUNGSI
PERMAINAN EDUKATIF
Diajukan
untuk memenuhi tugas mata kuliah “Permainan
Edukatif”
Dosen
Pengampu :
Lia Ricka Pratama,
M.Pd.
Disusun
oleh :
Diaz Maulidya 1601030058
Lekar Aini 1601030060
Pratiwi Laili Putri Dewi 1601030023
Siti Nur Azizah 1601030024
Widya Tria Puspita 1601030053
Kelompok
5, Kelas A, Semester IV
Fakultas
Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK)
Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini ( PIAUD )
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN )
METRO
1438
H / 2017-2018 M
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat
dan hidayahnya sehingga kami selaku penulis dapat menyelesaikan makalah
tentang “Fungsi-fungsi Permainan
Edukatif”.
Makalah
ini disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah kami yaitu Permainan
Edukatif.
Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada Ibu Lia
Ricka Pratama, M.Pd. selaku dosen mata kuliah beserta
rekan satu kelompok yang telah bekerja sama dalam menyusun makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari sempurna,
baik dari segi penyusunan, bahasan, ataupun penulisannya. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, khususnya dari dosen
mata kuliah guna menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi kami untuk lebih
baik di masa yang akan datang.
Metro,
18 Maret 2018
Penulis
DAFTAR
ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ......................................................................... i
DAFTAR ISI ......................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................... 2
C. Tujuan ........................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Fungsi-fungsi Permainan Edukatif............................................. 3
B. Pentingnya Permainan Edukatif................................................. 8
C. Syarat-syarat dalam Memilih Alat
Permainan Edukatif............. 11
BAB III PENUTUP
Kesimpulan ................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Dunia pendidikan tingkat anak-anak
adalah sebuah dunia yang tidak terlepas dari bermain dan juga berbagai alat
permainan anak-anak. Pentingnya dalam proses pembelajaran dan peningkatan mutu
dunia pendidikan kanak-kanak. Salah satu sarana yang juga menjadi sumber
belajar bagi anak adalah alat pendidikan edukatif yang lebih di kenal dengan
APE. Alat ini bisa di dapatkan dengan cara membelinya dari produsen alat-alat
permianan anak-anak atau juga bisa dengan membuat sendiri. Pada umumnya, para
penyelenggara pendidik masih banyak yang membeli alat permainan untuk sumber
daya belajar anak. Hal ini tentu saja akan menumbuhkan budaya konsumtif dan
akan melemahkan daya kreatifitas. Secara umum banyak para penyelenggara
pendidik yang berpendapat bahwa memberoleh alat permainan edukatif denga cara
membeli adalah lebih mudah dan ekonomis. Namun jikapara guru mau berkreasi dan
berinofasi maka tentu saja lebih ekonomis.
Alat bermain adalah segala macam sarana
yang bisa merangsang aktifitas yang membuat anak senang. Sedangkan alat
permainan edukatif yaitu alat bermain yang dapat meningkatkan fungsi menghibur
dan fungsi mendidik. Artinya, alat permainan edukatif adlaah sarana yang dapat
merangang aktifitas anak untuk mempelajari suatu tanpa anak menyadarinya, baik
menggunakan teknologi moderen maupun menggunakan teknologi sederhana.
Kemudian
dalam makalah ini, kami akan membahas tentang fungsi-fungsi alat permainan
edukatif dan pentingnya permainan tersebut.
B.
Rumusan
Masalah
1. Apa
saja fungsi-funngsi permainan edukatif?
2. Bagaimana
pentingnya alat permainan edukatif?
3. Apa
saja syarat-syarat dalam memlilih alat permainan edukatif?
C.
Tujuan
1. Agar
mengetahui apa saja fungsi-fungsi permainan edukatif.
2. Agar
mengetahui bagaimana pentingnya alat perainan eduatif.
3. Agar
mengetahui syarat-syarat dalam memlilih alat permainan edukatif.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Fungsi-fungsi
Permainan Edukatif
Permainan edukatif yaitu kegiatan yang
sangat menyenangkan dan dapat merupakan cara atau alat pendidikan yang bersifat
mendidik. Permainan edukatif bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan berbahasa,
berpikir, serta bergaul dengan lingkungan.[1]
Sementara menurut Badru Zaman, dkk alat
permainan eduktaif ialah alat yang ddi rancang untuk tujuan meningatkan
aspek-aspek perkembangan anak.
Sedangkan Adams berpendapat bahawa
permainan edukatif adalah semua bentuk permainan tradisional dan moderen yang
di beri muatan pendidik dan pengajaran atass dasar pengertian itu, permainan
yang di rancang untuk memberi informasi atau menanamkan sikap tertetu, misalnya
untuk memupuk semangat kebersamaan dan kegotongroyongan, termassuk kategori
permainan edukatif karena permainan itu memberiakan pengalaman belajar kognitif
dan afektif.[2]
Alat-alat permainan yang di kembangkan
memiliki berbagai fungsi dan mendukung penyelenggaraan proses belajar anak
sehingga kegiatan dapat berlangsung dengan baik dan bermakna serta menyenangkan
bagi anak. Fungsi-fungsi tersebut adalah:
1. Menciptakan
situasi bermain (belajar) yang menyenangkan bagi anak dalam proses pemberian
perangsangan indikator kemampuan anak.
Sebagaimana
yang telah di kemukakan sebelumnya bahwa kegiatan bermain itu ada yang
mengunakan alat, ada pula yang tidak menggunakan alat. Khusus pada permainan
yang menggunakan alat, dengan penggunaan alat-alat permainan tersebut anak-anak
tampak sangat menikmati kegiatan belajar karena banyak hal yang mereka peroleh
melalui kegiatan belajar tersebut.
2. Menumbuhkan
rasa percaya dirii dan membentuk citra diri anak yang positif dalam suasana
yang menyenangkan.
Kondisi
tersebut sangat mendukung ana dalam mengembangkan rasa percaya diri mereka
dalam melakukan kegiatan. Alat permainan edukatif memiliki fungsi yang sangat
strategis sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan anak dalam
melakukan kegiatan-kegiatan sehingga rasa percaya diri dan citra diri
berkembang secara wajar.
Pada
kegiatan anak memainkan suatu alat permainan dengan tingkat kesulitan
tertentu misalnya menyusun balok-balok
menjadi suatu bentuk bangunan tertentu, pada saat tersebut ada suatu proses
yang dilalui anak sehingga anak mengalami suatu kepuasan setelah melampaui
suatu tahap kesulitan tertentu yang terdapat dalam alat permainan tersebut.
Proses-proses seperti itu akan dapat mengembangkan rasa percaya secara wajar
dimana anak akan merasakan bahwa tiada suatu kesulitan yang tidak di temukan
penyelesaiannya.
3. Memberikan
stimulus dalam pembentukan prilaku dan pengembangan dasar pembentukan prilaku
mellaui pembiasaan dan pengembangan dasar merupan fokus pengembangan pada anak
usia-usia dini.
Alat
permainan edukatif di rancang dan dikembangkan untuk memfasilitasi kedua aspek
pengembangan tersebut. Sebagai contoh pengembangan alat permainan dalam bentuk
boneka tangan akan dapat mengembangkan kemampuan berbahasa anak karena ada
dialog dari tokoh-tokoh yang di perankan boneka tersebut, anak memperoleh
pengetahuan tentang berbagai hal yang di sampaikan melalui tokoh-tokoh bonekah
tersebut, dan pada saat yang sama anak-anak memperoleh pelajaran berharga
mengenai karakteristik dan sifat yang di miliki oleh para tokoh yang di
simbulkan oleh boneka-boneka tersebut.
4. Memberikan
kesempatan anak bersosialisasi, berkomunikasi dengan teman sebaya.
Alat
permainan edukatif berfungsi memfasilitasi anak-anak mengembangkan hubungan
yang harmonis dan komunikatif dengan lingkungan di sekitar, misalnya dengan
teman-temannya. Ada alat-alat permainan yang dapat di gunakan bersama-sama
antara satu anak dengan anak yang lain, mislanya anak-anak menggunakan botol
suara secara bersama-sama dengan suara yang berbeda sehingga dihasilkan suatu
irama yang merdu hasil karya anak-anak. Untuk menghasilkan suatu irama yang
merdu dengan perbedaan botol-botol suara tersebut perlu kerjasama, komunikasi
dan kharmonisasi antara anak sehingga di hasilkan suara yang meridu.
5. Mampu
mengenal kekuatan sendiri.
Anak-anak
yang sudah terbiasa bermain, dapat mengenal kedudukannya di kalangan
teman-temannya, dapat mengenal bahan atau sifat-sifat benda-benda yang mereka
mainkan.
6. Mendapat
kesempatan mengembangkan fantasi dan menyalurkan kecenderungan pembawaan.
Jika
anak laki-laki dan anak perempuan diberi bahan yang sama berupa kertas, kain
flanel, dan gunting, mereka akan membuat sesuatu yang berlainan. Hal yang
menunjukan bahwa untuk permainan laki-laki berbeda dengan permainan perempuan.
7. Melatih
diri untuk mentaati peraturan yang berlaku.
Mereka
mentaati peraturan yang berlaku dengan penuh kejujuran untuk menjaga agar
tingkat permainan tetap tinggi.
Melalui
permainan, anak akan mendapat macam-macam pengalaman yang menyenangkan, sambil
mengingatkan usaha belajar dan melaksanakan tugas-tugas perkembangan. Semua
pengalamannya melalui kegiatan bermain-main akan memberikan dasar yanng kokoh
untuk pencapaian macam-macam ketrampilan yang sangaat di perlukan bagi pemecahan kesukitan hidup
dikehidupannya kelak.[3]
8. Fungsi
permainan terhadap kepemimpiman.
Dalam
kegiatan bermain terdapat masalah-masalah yang timbul dalam permainan, sehingga
anak di tuntun untuk memiliki rasa tanggung jawab yang besar, kebiasaan untuk
memberikan dan menerima saran-saran , selalu melakukan tugas dengan penuh
pengertian dan kerjasama dan dalam bermain akan menanamkan dan memupuk rasa
demokrasi.
Fungsi
alat permainan edukatif secara garis besar yaitu untuk megenalkan lingkungan
dan juga untuk mengajarkan anak mengenal kekuatan dan kelemahan dirinya.
Soegeng Santoso mengemukakan bahwa “fungsi alat permainan dintaranya untuk
melatih panca indera dan kecerdasan, menanamkan nilai agama, norma, etika,
moral, budi pekerti, melatih kecerdasan intelektual anak, mengembangkan
fantasi, imajinasi, membuat anak senang dan sebagainya.
Alat
permainan yang baik bagi anak adalah yang memenuhi kriteria: mampu menstimilasi
perkembangan kognitif anak. Menjadi media keterampilan tertentu, mendidik
mental dan komunikasi anak, tidak berbahaya, merangsang anak berfikir dan
berkembang, serta memberikan keamanan bagi kesehatan fisik dan rohani anak.
9. Fungsi
permainan terhadap daya konsetrasi.
Kosentrasi
atau pemusatan perhatian terhadap pelaksanaan suatu usaha adalah penting.
Permainan
dapat dipakai sarana dalam melatih konsentrasi, contohnya seperti meronce,
puzzle, maze, dll. Anak dalam kegiatan meronce harus memerlukan konsentrasi,
kalau dilakukan berulang-ulang akan membantu anak berkonsentrasi. [4]
Menurut Andang Ismail dalam Bukunya
Education Games, menyatakan fungsi permainan edukatif adalah sebagai berikut:
1. Memberikan
Ilmu kepada anak melalui proses pembelajaran bermain sambil belajar.
2. Merangsang
pengembangan daya pikir daya cipta dan bahasa agar dapat menumbuhkan sikap,
mental, serta akhlak yang baik.
3. Menciptakan
lingkungan bermain yang menarik.
4. Meningkatkan
kualitas pembelajaran anak.
Bermain, memiliki peran yang penting
dalam perkembangan anak pada hampir semua bidang perkembangan fisik motorik,
bahasa, intelektual, moral, sosial, maupun emosional.
1. Kemampuan
Motorik. Berbagai penelitian menunjukan bahwa, bermain memungkinkan anak
bergerak secara bebas sehingga anak mampu mengembangkan kemampuan motoriknya.
Pada saat bermain, anak berlatih menyesuaikan antara pikiran dan gerakan
menjadi suatu keseimbangan.
2. (Kemampuan
Kognitif). Menurut Piaget, anak belajar memahami pengetahuan dengan
berinteraksi melalui objek yang ada di sekitarnya. Bermaian memberikan
kesempatan kepada anak untuk berintraksi dengan objek.
3. Kemampuan
Afektif. Setiap permainan memiliki aturan. Aturan akan di perkenalkan oleh
teman bermain sekidit demi sedikit, tahap demi tahap sampai anak mengetahui
aturan bermain. Oleh karena itu bermain akan melatih anak menyadari adanya
aturan dan pentingnya memahami aturan.
4. Kemampuan
Bahasa. Pada saat bermain, anak menggunakan bahasa. Baik untuk berkomunikasi
bersama temannya maupun sekedar menyatakan pikiran.
5. Kemampuan
Sosial. Pada saat bermain, anak berintraksi dengan yang lain.
Interaksi tersebut mengajak anak cara merespon, memeberi dan menerima, menolak atau
setuju dengan ide dan prilaku anak lain.
[5]
B.
Pentingnya
Alat Permainan Edukatif (APE)
Menurut Suyadi, alat permainan edukatif
adalah segala bentuk permainan yang dapat memberikan pengetahuan dan kemampuan
anak. Alat permainan edukatif yang digunakan adalah alat untuk bermain anak.
Indikator alat permainan disebut edukatif jika mampu mengembangkan aspek
tertentu pada anak.[6]
Alat permainan Edukatif Anak Usia Dini
diperlukan dalam rangka mendukung penyelenggaraan proses belajar agar kegiatan
berlangsung dengan baik dan bermakna serta menyenangkan. Selain itu, penyediaan
APE juga dapat mengoptimalkan aspek perkembangan anak.[7]
Alat permainan edukatif juga menjadi
sebuah kebutuhan yang amat strategis bagi anak-anak karena termasuk syarat
pendidikan bagi anak. Diantaranya adalah[8] :
1. Dapat
melatih konsentrasi anak
Semakin
kecil usia anak, waktu utuk mencurahkan perhatian pun semakin pendek.
Sebenernya, kemampuan orang dewasa juga terbatas.
2. Mengajar
dengan lebih cepat
Waktu
untuk menyampaikan pelajaran sering sekali sangat terbatas. Bila pelajaran
hanya disampaikan dengan kata-kata saja, mungkin malah dapat disalahpahami oleh
pendengarnya, belum lagi aktu yang dipakai juga lama.
3. Dapat
mengatasi masalah keterbatasan waktu
Waktu
yang sudah berlalu tidak akan pernah kembali. Setelah alat-alat peraga
ditemukan, kita dapat menampilkan kembali peristiwa-peristiwa sejarah dalam
bentuk alat-alat peraga tertentu.
4. Dapat
mengatasi masalah keterbatasan tempat
Karena
terpisahnya daerah dengan daerah, maka penyampaian berupa sering mengalami
hambata. Perbedaan kebudayaan masih-masih tepat juga sering menimbulkan
kesalahpahaman dan penjelasan yang salah.
5. Dapat
mengatasi masalah keterbatasan bahasa
Kemampuan
anak-anak untuk mengerti bahasa sangat terbatas. Pengelaman hidup yang dangkal
dan pendek juga mengakibatkan mereka tidak dapat mengerti istilah-istilah
tertentu.
6. Dapat
membangkitkan emosi manusia
Menyamppaikan
suatu berita dengan gambar-gambar akan lebih berhasil dibandingkan dengan hanya
melalui kata-kata.
7. Dapat
menambah daya pengertian
Alat
peraga dapat membantu murid mengerti lebih baik.
8. Dapat
menambah ingatan murid
Dalam
ha tertentu, menjelaskan suatu hal atau masalah dengan menggunakan banyak media
yang berhubungan dengan panca indera akan memperdalam pengalaman belajar serta
ingatan murid.
9. Dalam
menambah kesegaran dalam mengajar
Cara
mengajar yang monoton membuat orang merasa bosan. Tetapi, bila disampaikan
dengan bentuk yang berbeda-beda, akan memberikan kesegaran bagi murid, menambah
suasana belajar ayng menyenangkan, dan mampu membangkitkan motivasi belajar.
10. Mendorong
anak untuk bermain bersama.
Orang
tua atau pendidik sebaiknya memberi kesempatan kepada anak untuk bersosialisasi
dengan teaman sebayanya, untuk bermain dengan segenap aktifitas positifnya.
Contoh alat yang cukup membantu bersosialisasi adalah rumah-rumahan atau
tenda-tenda.
Penggunaan
alat permainan edukatif yang sesuai dengan tingkat perkembangan anak dapat
membantu guru dalam mengembangkan seluruh kemampuan dasar anak. Menurut
Shofyatun A. Rahman, salah satu manfaat alat permainan edukatif adalah membantu
pertumbuhan fisik dan seluruh aspek perkembangan anak.[9]
Peranan
alat permainan edukatif sebagai media atau saluran penyampaian pesan-pesan
pembelajaran kepada anak usia dini dalam kegiatan pembelajaran semakin penting,
artinya mengingat perkembangan anak berada pada masa berpikir konkret, dimana
anak belajar memahami suatu gejala atau peristiwa melalui pengalaman nyata yang
dialaminya secara langsung.[10]
C.
Syarat-syarat
dalam Memlilih Alat Permainan Edukatif
Menurut Anna Craft, permainan sebagai
media bagi pembelajaran bagi anak memiliki persyaratan penting, yaitu[11] :
1. Perlindungan/Pemeliharaan
Bagi
perkembangan tahun-tahun pertama, baik bagi manusia maupun hewan, maka
perlindungan dan stimulasi merupakan syarat mutlak. Hal ini juga berlaku pada
tingkah laku bermain. Biasanya yang memberikan perlindungan dan stimulasi
hingga tingkah laku anak dapat berkembang ialah ibu.
Hubungan
antara ibu dan anaknya mempengaruhi dan menciptakan pola bermain bagi anak.
Menurut Sutton Smith menyatakan bahwa interaksi ibu dan anak merupakan sumber
fundamental permainan dengan aspek-aspek motivasional, kognitif, dan afektif
Permainan
mempunyai hubungan spesifik dengan aspek-aspek tersebut karena permainan baru
timbul bila tercipta suasana komunikasi yang aman dan apabila terjadi
ketegangan dan kelonggaran karena tindakan-tindakan yang bertentangan.
2. Stimulasi
(rangsangan)
Pentingnya
stimulasi pada anak sebagai optimalisasi pertumbuhan dan perkembangan anak.
3. Eksplorasi
(jelajah)
Eksplorasi
atau penjelajah dalam bermain merupakan syarat penting dalam permainan.
Biasanya tingkah laku bermain dimulai dengan penyelidikan terhadap suatu benda
atau person. Dalam eksplorasi ini anak ingin jawaban terhadap pertanyaan
“apakah benda ini atau apakah orang itu?”. Bila tingkah laku menyelidiki hal
ini telah menghasilkan pengertian-pengertian tertentu, berubahlah tingkah laku
anak pertanyaan yang timbul sekarang adalah “apakah yang dapat saya perbuat
dengan benda atau orang itu?”
Hasrat
ingin tahu anak yang besar perlu dirangsang dan dikembangkan agar anak
terdorong untuk mengerti apa yang dilihat, diraba, dirasa, dicium, dan
didengar.
BAB III
PENUTUP
Dari penjelasan
di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa alat permainan edukatif merupakan
seperangkat instrumen, baik merupakan metode atau cara maupun perkakas yang di
gunakan seseorang dalam rangka mendidik anak dengan menekankan konsep bermain
sambil belajar. Adapun fungsi permainan edukatif ialah Menciptakan situasi
bermain (belajar) yang menyenangkan bagi anak dalam proses pemberian
perangsangan indikator kemampuan anak, Menumbuhkan rasa percaya diri dan
membentuk citra diri anak yang positif dalam suasana yang menyenangkan,
Memberikan stimulus dalam pembentukan prilaku dan pengembangan dasar
pembentukan prilaku melalui pembiasaan dan pengembangan dasar merupan fokus
pengembangan pada anak usia-usia dini, Memberikan kesempatan anak
bersosialisasi, berkomunikasi dengan teman sebaya, Mampu mengenal kekuatan
sendiri, Mendapat kesempatan mengembangkan fantasi dan menyalurkan
kecenderungan pembawaan, Melatih diri untuk mentaati peraturan yang berlaku. Mereka
mentaati peraturan yang berlaku dengan penuh kejujuran untuk menjaga agar
tingkat permainan tetap tinggi.
Fungsi alat
permainan edukatif secara garis besar yaitu untuk megenalkan lingkungan dan
juga untuk mengajarkan anak mengenal kekuatan dan kelemahan dirinya. Soegeng
Santoso mengemukakan bahwa fungsi alat permainan dintaranya untuk melatih panca
indera dan kecerdasan, menanamkan nilai agama, norma, etika, moral, budi
pekerti, melatih kecerdasan intelektual anak, mengembangkan fantasi, imajinasi,
membuat anak senang dan sebagainya.
Terdapat syarat-syarat
dalam memlilih alat permainan edukatif yaitu adanya perlindungan dan stimulasi,
biasanya yang memberikan perlindungan dan stimulasi hingga tingkah laku anak
dapat berkembang ialah ibu. Dan eksplorasi (penjelajahan), biasanya tingkah
laku bermain dimulai dengan penyelidikan terhadap suatu benda.
DAFTAR PUSTAKA
Hijrayati. 2017. Peranan Dan Manfaat Ape Untuk Mendukung Kreatifitas Anak Usia Dini”.
Banda Aceh, Vol. III, No. 2.
Noveradila, Shinta. Permainan Edukatif Untuk Meningkatkan Kecerdasan Logik-Matematika Anak
Usia Dini.
Zaman, Bardun. Pengembangan Alat Permainan Edukatif Di Lembaga Pendidikan Anak Usia
Dini (PAUD).
Paud Aura Islami. Penggunaan Alat Permainan Edukatif untuk Perkembangan Anak. http://paudraislami.blogspot.co.id/2015/12/penggunaan-alat-permainan-edukatif.html/m=1
Ismail, Andang. Edukasion Games (Menjadi Cerdas Dan Ceria Dengan Permainan Edukatif).
Yogyakarta: Pilar Media, 2006
Sujianto, Agus. Psikologi Perkembangan. Surabaya: Rineka
Cipta.
Fahmi, Rizal. Makalah-Alat Permainan Edukatif (APE). http://seromoe-printstation.blogspot.co.id/2013/01/makalah-alat-permainan-edukatif-ape.html?m=1
Ariyanti dan Immawan Muslimin, Zidni. 2015.
Efektivitas Alat Permainan Edukatif (APE)
Berbasis Media dalam Meningkatkan Kemampuan Berhitung Pada Anak Kelas 2 di SDN
2 Wonotirto Bulu Temanggung. Vol. 10, No.1
Munawara, Noviatul. Peranan Alat Permainan Edukatif Dalam Pengembangan Kemampuan Kognitif
Anak di Kelompok B TK PGRI Baiya.
[1] Hijrayati, “Peranan Dan Manfaat Ape Untuk Mendukung
Kreatifitas Anak Usia Dini” (Banda Aceh), Volume III. Nomor 2.
Juli-Desember 2017, h. 60.
[2] Shinta Noveradila “Permainan Edukatif Untuk Meningkatkan
Kecerdasan Logik-Matematika Anak Usia Dini”, (Studi Sarjana Desain Produk)
No.I
[3] Badru Zaman,”Pengembangan Alat Permainan Edukatif Di Lembaga Pendidikan Anak Usia
Dini (PAUD)”.
[4] Paud Aura Islami, Penggunaan Alat Permainan Edukatif untuk
Perkembangan Anak http://paudraislami.blogspot.co.id/2015/12/penggunaan-alat-permainan-edukatif.html/m=1
, diakses pada 18 Maret 2018, Pkl. 14.36 WIB.
[5] Agus Sujianto, Psikologi Perkembangan,
(Surabaya: Rineka Cipta), h 31.
[6] Ariyanti dan Zidni Immawan Muslimin, ”Efektivitas Alat Permainan Edukatif (APE) Berbasis Media dalam
Meningkatkan Kemampuan Berhitung Pada Anak Kelas 2 di SDN 2 Wonotirto Bulu
Temanggung”, Vol. 10, No.1, April 2015, h. 60.
[7] Rizal Fahmi,Makalah-Alat Permainan Edukatif (APE), http://seromoe-printstation.blogspot.co.id/2013/01/makalah-alat-permainan-edukatif-ape.html?m=1,
diakses pada 18 Maret 2018, Pkl. 15.13 WIB.
[8] Andang Ismail, Edukasion Games (menjadi cerdas dan ceria
dengan permainan edukatif), (Yogyakarta: Pilar Media, 2006), h. 119.
[9] Noviatul Munawara, “Peranan Alat
Permainan Edukatif Dalam Pengembangan Kemampuan Kognitif Anak di Kelompok B TK
PGRI Baiya”, h. 619.
[10] Ibid., h. 620.
[11] Abdul Khobir, “Upaya Mendidik
Anak Melalui Permainan Edukatif”, Vol. 7, No.2, Desember 2009, h. 203.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar