Jumat, 21 September 2018

KONSEP DASAR KESEHATAN ANAK



  1. Pengertian Kesehatan Anak
Pengertian kesehatan menurut Wikipedia adalah keadaan sejahtera dimulai dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup secara produktif dan ekonomis.[1]
Kesehatan bagi anak tidak terlepas dari pengertian kesehatan secara umum. Kesehatan disini meliputi kesehatan badan, rohani, dan sosial, tidak terbatas hanya bebas dari penyakit  cacat, dan kelemahan. Kesehatan jiwa adalah kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik, intelektual, dan emosional yag optimal dari seseorang. Tentu saja perkembangan seorang anak semestinya berjalan selaras dengan keadaan pada umumnya orang lain.[2]

  1. Ciri-Ciri Kesehatan Anak
Secara umum ciri-ciri anak sehat dapat dilihat dari tiga aspek, yaitu[3]:
1.      Aspek fisik, anak dikatakan sehat jika badan tampak sehat, pertumbuhan jasmani normal.
2.      Aspek psikis, anak dikatakan sehat jika perkembangan jiwanya wajar, pikiran bertambahan cerdas, perasaan bertambah peka, dan memiliki kemampuan bersosial baik.
3.      Aspek sosial, anak dapat dikatakan sehat, jika tampak aktif, gesit, gembira, dan mudah beradaptasi dengan lingkungannya
  1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesehatan Anak
Banyak faktor yang dapat memengaruhi keberlangsungan hidup bayi dan anak. Tidak hanya dari faktor biomedik, namun faktor dari luar, yaitu faktor sosial dan struktural dengan faktor predisposisi[4]:
1.      Faktor sosial dan struktural, terdiri dari :
a.       Jaminan kesehatan,
b.      Sistem agama dan kepercayaan,
c.       Sistem pendidikan,
d.      Lembaga perkawinan.
2.      Faktor Predisposisi
a.       Circumstance Factor (kondisi tidak langsung) :
1)      Pendapatan keluarga,
2)      Pekerjaan kepala keluarga,
3)      Dukungan anggota keluarga
4)      Gaya hidup keluarga
5)      Kondisi perumahan,
6)      Kondisi keluarga (ada/tidak krisis dalam keluarga),
7)      Kondisi dan dukungan masyarakat terhadap pendidikan.
b.      Faktor Predisposisi Individual (kondisi yang berpengaruh pada yang bersangkutan sebelumnya) :
1)      Warisan kondisi genetik yang berpengaruh,
2)      Kejadian pre-natal yang pernah dialami,
3)      Kejadian gawat yang pernah dialami,
4) Faktor pembinaan gizi yang dialami maupun status kesehatan.
c.       Faktor predisposisi lingkungan :
1) Peranan dan pengaruh masyarakat dalam menunjang kesehatan bayi,
2) Budaya masyarakat terhadap nilai anak dalam keluarga,
3) Budaya masyarakat terhadap peristiwa kelahiran bayi.

d.      Faktor dukungan masyarakat dalam sistem kesejahteraan anak:
1) Dukungan masyarakat terhadap kesediaan sarana pelayanan kesehatan,
2) Dukungan masyarakat dalam menciptakan kualitas lingkungan,
3) Dukungan masyarakat dalam mengembangkan sistem informasi tentang pemahaman kesehatan,
4) Dukungan masyarakat dalam mengembangkan perilaku hidup bersih dan sehat ditengah-tengah masyarakat (PHBS).
Namun, secara umum faktor yang mempengaruhi kesehatan anak terdiri dari[5]:
1.      Faktor keluarga
Faktor ini biasanya memperbaiki dan menentukan keberhasilan perbaikan status kesehatan anak. Pengaruhnya dalam masa pertumbuhan dan perkembangan anak sangatlah besar melalui pola hubungan  keluarga dan anak. Peningkatan status kesehatan anak terkait langsung dengan peran dan fungsi keluarga terhadap anaknya.
2.      Faktor kesehatan
Faktor ini ditentukan oleh status gizi anak dan kondisi sanitasi (usaha menciptakan kondisi yang sehat). Status gizi anak adalah keadaan kesehatan anak yang ditentukan oleh derajat kebutuhan fisik energi dan zat-zat lain yang diperoleh dari makanan.  
3.      Faktor budaya
Keterkaitan langsung antara budaya dan pengetahuan sangat mempengaruhi kesehatan anak. Namun ada beberapa budaya pada masyarakat dapat menimbulkan penurunan kesehatan untuk sang anak. Sebagai contoh, memberikan pisang pada anak yang baru lahir agar cepat besar, padahal bayi baru lahir diharuskan mengonsumsi ASI. Hal seperti inilah dapat mempengaruhi derajat kesehatan anak. Ada masanya dimana anak mengonsumsi nutrisi yang cukup sesuai dengan usianya.

  1. Cara Menjaga Kesehatan Anak
Upaya menjaga kesehatan anak dapat dilakukan melalui prilaku sehari-hari. Membiasakan si kecil makan makanan bergizi atau mencuci tangan sebelum dan sesudah makan merupakan kebiasaan-kebiasaan sehat yang berperan penting dalam melindungi si kecil dari berbagai bibit penyakit. Kebiasaan yang ditanamkan sejak dini akan menjadi dasar pola hidup anak hingga kelak menjadi dasar pola hidup anak hingga kelak ia dewasa. Berikut ini cara menjaga kesehatan si kecil yang penting untuk di ketahui yaitu[6]:
1.      Mengonsumsi asupan bergizi
Salah satu cara menjaga kesehatan anak adalah dengan memastikan ia selalu mengonsumsi asupan bergizi. Hidangkan selalu makanan yang bernutrisi yang memang baik untuk kesehatan baik dalam menu utama maupun cemilan. Batasi frekuensi si kecil jajan di luar rumah ya bunda, lebih baik bila sang bunda membuat sendiri camilan untuk si kecil. Sehigga asupan gizi maupun kebirsihannya lebih terjamin. Berikan pengertian yang tepat mengenai alasan ia tak boleh  jajan sembarangan, misalnya makanan yang tidak dimasak oleh ibunya tidak terjamin kebersihannya, sehingga ia berisiko sakit perut, batuk, pilek, sakit tenggorokan dan lain-lain.
2.      Mengurangi asupan bergula tinggi
Anak-anak memang senang menyantap makanan manis, seperti kue, permen, coklat, roti, dan lain sebagainya. Hal ini wajar kok, sebab kandungan gula pada makanan dapat merangsang pengeluaran endorphin yang membuat si kecil merasa rifleks dan senang. Akibat efek itu, ia jadi ingin makan makanan serta minuman manis.
Namun, perlu tahu bahwa terlalu banyak makan makanan manis dapat berakibat buruk pada kesehatan si kecil. Ia beresiko menderita kegemukan dan kekurangan zat gizi lain akibat terlalu sering mengonkumsi gula. Konsumsi gula secara berlebihan juga dapat marusak kesehatan giginya. Jadi batasan asupan makanan maupun minuman bergula tinggi untuk menjaga Kesehatan Anak. Bila sikecil memang menyenangi makanan dan minuman manis. Dapat memberikan buah yang rasanya manis sebagai penggantinya atau membuatkan cemilan manis dengan kadar gula yang tidak berlebihan, ketimbang membeli makanan olahan bergula tinggi.
3.      Melakukan imunisasi sesuai jadwal
Jaga kesehatan anak dengan melakukan imunisasi, terutama yang wajib, sesuai jadwal. Imunisasi terbukti dapat membantu memperkuat daya tahan tubuh anak terhadap sejumlah penyakit, seperti tifoid, polio, influenza, hepatitis A dan lain-lainnya. Maka itu pastikan membawa si kecil ke posyandu atau rumah sakit untuk mendapatkan imunisasi sesuai jadwal , termasuk untuk pengulangannya.
4.      Tidur teratur
Anak membutuhkan waktu tidur yang jauh lebih banyak dibandingkan orang dewasa. Memenuhi kebutuhan tidur si kecil merupakan salah satu cara efektif utuk menjaga kesehatan anak. Kebutuhan tidur anak usia 1-3 tahun misalnya, adalah 12-14 jam per hari. Sementara anak usia 4-6 tahun membutuhkan waktu tidur sikecil dan ciptakan pola tidur yang teratur. Sebagai bagian dari pembentukan pola hidup sehatnya.
5.      Rajin Mencuci Tangan
Lembaga kesehatan dunia (WHO) menganjurkan setiap orang untuk mencuci tanga memakai sabun untuk mencegah kuman masuk keadalam tubuh. Dapat menganjurkan kebiasaan ini pada si kecil sejak dini sebagai bagian dari upaya menjaga kesehatan anak. Ajak ia untuk mecuci tangan pada waktu-waktu tertentu, seperti saat sebelum dan sesudah makan, setelah menggunakan toilet, saat baru pulag dari berpergian, dan saat hendak tidur. Idealnya aktivitas mencuci tangan dilakukan di bawah air mengalir selama 20 detik menggunakan sabun.
6.      Aktif Bermain
Membatasi kegiatan menonton televisi, tablet, dan bermain video game dapat bermanfaat bagi Kesehatan Anak. American heart association merekomendasikan waktu menonton televise bagi  anak maksimal 2 jam perhari. Sehari-hari orang tua diharapkan memotivasi anak agar mau lebih banyak bermain dan bergerak, baik di dalam ruangan maupun diluar ruangan. Contoh permainan aktif yang dapat dilakukan dalam ruangan yaitu: menarik, naik-turun tangga, dan berman peran (role playing).
Sementara kegiatan diluar ruangan yang menuntut si kecil untuk banyak bergerakan contohnya adalah berlari, bersepeda, memanjat pohon, berkebun, bermain bola, dan masih banyak lagi lainnya.



DAFTAR PUSTAKA
Alexander Lucas Slamet Riyadi. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Yogyakarta : ANDI. Edisi I. 2016.
Admin. Pengertian Tentang Kesehatan Anak dan Kesehatan Lingkungan. https://www.kesehatantubuhku.com/pengertian-tentang-kesehatan-anak-dan-kesehatan-lingkungan.
Ardra Biz. Ciri-ciri Pertumbuhan Anak yang Sehat, https://ardra.biz/kesehatan/kesehatan-anak/ciri-ciri-anak-yang-sehat/
Alia An Dhiva,. 6 Panduan Penting Dalam Menjaga Kesehatan Anak, https://www.parentingclub.co.id/smart-stories/6-panduan-penting-dalam-menjaga-kesehatan-anak




[1] Admin, Pengertian Tentang Kesehatan Anak dan Kesehatan Lingkungan, https://www.kesehatantubuhku.com/pengertian-tentang-kesehatan-anak-dan-kesehatan-lingkungan/, diakses pada 19 Maret 2018 Pkl. 14.23 WIB.
[2] Ardra.Biz, Ciri-ciri Pertumbuhan Anak yang Sehat, https://ardra.biz/kesehatan/kesehatan-anak/ciri-ciri-anak-yang-sehat/, diakses pada 19 Maret 2018 Pkl. 14.28 WIB.
[3] Ardra.Biz, Ciri-ciri Pertumbuhan…, diakses pada 19 Maret 2018 Pkl. 14.28 WIB.
[4] Alexander Lucas Slamet Riyadi, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Yogyakarta : ANDI, Edisi I, 2016,  h. 44.
[5] Admin, Pengertian Tentang Kesehatan…, diakses pada 19 Maret 2018 Pkl. 14.23 WIB.
[6] Alia An Dhiva, 6 Panduan Penting Dalam Menjaga Kesehatan Anak, https://www.parentingclub.co.id/smart-stories/6-panduan-penting-dalam-menjaga-kesehatan-anak, diakses pada diakses pada 19 Maret 2018 Pkl. 15.10 WIB.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MANTAN GUBERNUR LAMPUNG YANG TETAP EKSIS SEBAGAI DUTA BESAR REPUBLIK INDONESIA UNTUK KROASIA

  ( Gambar 1. Komjen (Purn.) Drs. H. Syachroedin Zainal Pagaralam (Kanan) ) [1] Sjachroedin Zainal Pagaralam yang saat ini memili...