Rabu, 26 September 2018

MAKALAH FUNGSI-FUNGSI PERMAINAN EDUKATIF ANAK USIA DINI

MAKALAH
FUNGSI-FUNGSI PERMAINAN EDUKATIF
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah “Permainan Edukatif”

Dosen Pengampu :
Lia Ricka Pratama, M.Pd. 
Hasil gambar untuk logo iain metro
Disusun oleh :
         Diaz Maulidya                                1601030058
         Lekar Aini                                       1601030060
        Pratiwi Laili Putri Dewi                  1601030023
        Siti Nur Azizah                               1601030024
        Widya Tria Puspita                         1601030053
Kelompok 5, Kelas A, Semester IV

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK)
Jurusan  Pendidikan Islam Anak Usia Dini ( PIAUD )

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN )
METRO
1438 H / 2017-2018 M



KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayahnya sehingga kami selaku penulis dapat menyelesaikan makalah tentang  “Fungsi-fungsi Permainan Edukatif”. Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah kami yaitu Permainan Edukatif.
Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada  Ibu Lia Ricka Pratama, M.Pd. selaku dosen mata kuliah beserta rekan satu kelompok yang telah bekerja sama dalam menyusun makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari sempurna, baik dari segi penyusunan, bahasan, ataupun penulisannya. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, khususnya dari dosen mata kuliah guna menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi kami untuk lebih baik  di masa yang akan datang.




                                                                                                  Metro, 18 Maret  2018



             Penulis



DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR .........................................................................       i
DAFTAR ISI .........................................................................................       ii

BAB I PENDAHULUAN
A.       Latar Belakang ..........................................................................       1         
B.       Rumusan Masalah ......................................................................       2
C.       Tujuan ........................................................................................       2

BAB II PEMBAHASAN
A.      Fungsi-fungsi Permainan Edukatif.............................................       3
B.       Pentingnya Permainan Edukatif.................................................       8
C.       Syarat-syarat dalam Memilih Alat Permainan Edukatif.............       11

                 
BAB III PENUTUP
Kesimpulan .................................................................................       13


DAFTAR PUSTAKA




BAB I
PENDAHULUAN   
      A.    Latar Belakang 
Dunia pendidikan tingkat anak-anak adalah sebuah dunia yang tidak terlepas dari bermain dan juga berbagai alat permainan anak-anak. Pentingnya dalam proses pembelajaran dan peningkatan mutu dunia pendidikan kanak-kanak. Salah satu sarana yang juga menjadi sumber belajar bagi anak adalah alat pendidikan edukatif yang lebih di kenal dengan APE. Alat ini bisa di dapatkan dengan cara membelinya dari produsen alat-alat permianan anak-anak atau juga bisa dengan membuat sendiri. Pada umumnya, para penyelenggara pendidik masih banyak yang membeli alat permainan untuk sumber daya belajar anak. Hal ini tentu saja akan menumbuhkan budaya konsumtif dan akan melemahkan daya kreatifitas. Secara umum banyak para penyelenggara pendidik yang berpendapat bahwa memberoleh alat permainan edukatif denga cara membeli adalah lebih mudah dan ekonomis. Namun jikapara guru mau berkreasi dan berinofasi maka tentu saja lebih ekonomis.
Alat bermain adalah segala macam sarana yang bisa merangsang aktifitas yang membuat anak senang. Sedangkan alat permainan edukatif yaitu alat bermain yang dapat meningkatkan fungsi menghibur dan fungsi mendidik. Artinya, alat permainan edukatif adlaah sarana yang dapat merangang aktifitas anak untuk mempelajari suatu tanpa anak menyadarinya, baik menggunakan teknologi moderen maupun menggunakan teknologi sederhana. 
Kemudian dalam makalah ini, kami akan membahas tentang fungsi-fungsi alat permainan edukatif dan pentingnya permainan tersebut.



     B.     Rumusan Masalah
1.      Apa saja fungsi-funngsi permainan edukatif?
2.      Bagaimana pentingnya alat permainan edukatif?
3.      Apa saja syarat-syarat dalam memlilih alat permainan edukatif?

     C.    Tujuan
1.      Agar mengetahui apa saja fungsi-fungsi permainan edukatif.
2.      Agar mengetahui bagaimana pentingnya alat perainan eduatif.
3.      Agar mengetahui syarat-syarat dalam memlilih alat permainan edukatif.




     

BAB II
PEMBAHASAN
      A.    Fungsi-fungsi Permainan Edukatif
Permainan edukatif yaitu kegiatan yang sangat menyenangkan dan dapat merupakan cara atau alat pendidikan yang bersifat mendidik. Permainan edukatif bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan berbahasa, berpikir, serta bergaul dengan lingkungan.[1]
 Sementara menurut Badru Zaman, dkk alat permainan eduktaif ialah alat yang ddi rancang untuk tujuan meningatkan aspek-aspek perkembangan anak.
Sedangkan Adams berpendapat bahawa permainan edukatif adalah semua bentuk permainan tradisional dan moderen yang di beri muatan pendidik dan pengajaran atass dasar pengertian itu, permainan yang di rancang untuk memberi informasi atau menanamkan sikap tertetu, misalnya untuk memupuk semangat kebersamaan dan kegotongroyongan, termassuk kategori permainan edukatif karena permainan itu memberiakan pengalaman belajar kognitif dan afektif.[2]
Alat-alat permainan yang di kembangkan memiliki berbagai fungsi dan mendukung penyelenggaraan proses belajar anak sehingga kegiatan dapat berlangsung dengan baik dan bermakna serta menyenangkan bagi anak. Fungsi-fungsi tersebut adalah:
1.      Menciptakan situasi bermain (belajar) yang menyenangkan bagi anak dalam proses pemberian perangsangan indikator kemampuan anak.
Sebagaimana yang telah di kemukakan sebelumnya bahwa kegiatan bermain itu ada yang mengunakan alat, ada pula yang tidak menggunakan alat. Khusus pada permainan yang menggunakan alat, dengan penggunaan alat-alat permainan tersebut anak-anak tampak sangat menikmati kegiatan belajar karena banyak hal yang mereka peroleh melalui kegiatan belajar tersebut.
2.      Menumbuhkan rasa percaya dirii dan membentuk citra diri anak yang positif dalam suasana yang menyenangkan.
Kondisi tersebut sangat mendukung ana dalam mengembangkan rasa percaya diri mereka dalam melakukan kegiatan. Alat permainan edukatif memiliki fungsi yang sangat strategis sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan anak dalam melakukan kegiatan-kegiatan sehingga rasa percaya diri dan citra diri berkembang secara wajar.
Pada kegiatan anak memainkan suatu alat permainan dengan tingkat kesulitan tertentu  misalnya menyusun balok-balok menjadi suatu bentuk bangunan tertentu, pada saat tersebut ada suatu proses yang dilalui anak sehingga anak mengalami suatu kepuasan setelah melampaui suatu tahap kesulitan tertentu yang terdapat dalam alat permainan tersebut. Proses-proses seperti itu akan dapat mengembangkan rasa percaya secara wajar dimana anak akan merasakan bahwa tiada suatu kesulitan yang tidak di temukan penyelesaiannya.
3.      Memberikan stimulus dalam pembentukan prilaku dan pengembangan dasar pembentukan prilaku mellaui pembiasaan dan pengembangan dasar merupan fokus pengembangan pada anak usia-usia dini.
Alat permainan edukatif di rancang dan dikembangkan untuk memfasilitasi kedua aspek pengembangan tersebut. Sebagai contoh pengembangan alat permainan dalam bentuk boneka tangan akan dapat mengembangkan kemampuan berbahasa anak karena ada dialog dari tokoh-tokoh yang di perankan boneka tersebut, anak memperoleh pengetahuan tentang berbagai hal yang di sampaikan melalui tokoh-tokoh bonekah tersebut, dan pada saat yang sama anak-anak memperoleh pelajaran berharga mengenai karakteristik dan sifat yang di miliki oleh para tokoh yang di simbulkan oleh boneka-boneka tersebut.
4.      Memberikan kesempatan anak bersosialisasi, berkomunikasi dengan teman sebaya.
Alat permainan edukatif berfungsi memfasilitasi anak-anak mengembangkan hubungan yang harmonis dan komunikatif dengan lingkungan di sekitar, misalnya dengan teman-temannya. Ada alat-alat permainan yang dapat di gunakan bersama-sama antara satu anak dengan anak yang lain, mislanya anak-anak menggunakan botol suara secara bersama-sama dengan suara yang berbeda sehingga dihasilkan suatu irama yang merdu hasil karya anak-anak. Untuk menghasilkan suatu irama yang merdu dengan perbedaan botol-botol suara tersebut perlu kerjasama, komunikasi dan kharmonisasi antara anak sehingga di hasilkan suara yang meridu.
5.      Mampu mengenal kekuatan sendiri.
Anak-anak yang sudah terbiasa bermain, dapat mengenal kedudukannya di kalangan teman-temannya, dapat mengenal bahan atau sifat-sifat benda-benda yang mereka mainkan.
6.      Mendapat kesempatan mengembangkan fantasi dan menyalurkan kecenderungan pembawaan.
Jika anak laki-laki dan anak perempuan diberi bahan yang sama berupa kertas, kain flanel, dan gunting, mereka akan membuat sesuatu yang berlainan. Hal yang menunjukan bahwa untuk permainan laki-laki berbeda dengan permainan perempuan.
7.      Melatih diri untuk mentaati peraturan yang berlaku.
Mereka mentaati peraturan yang berlaku dengan penuh kejujuran untuk menjaga agar tingkat permainan tetap tinggi.
Melalui permainan, anak akan mendapat macam-macam pengalaman yang menyenangkan, sambil mengingatkan usaha belajar dan melaksanakan tugas-tugas perkembangan. Semua pengalamannya melalui kegiatan bermain-main akan memberikan dasar yanng kokoh untuk pencapaian macam-macam ketrampilan yang sangaat  di perlukan bagi pemecahan kesukitan hidup dikehidupannya kelak.[3]
8.      Fungsi permainan terhadap kepemimpiman.
Dalam kegiatan bermain terdapat masalah-masalah yang timbul dalam permainan, sehingga anak di tuntun untuk memiliki rasa tanggung jawab yang besar, kebiasaan untuk memberikan dan menerima saran-saran , selalu melakukan tugas dengan penuh pengertian dan kerjasama dan dalam bermain akan menanamkan dan memupuk rasa demokrasi.
Fungsi alat permainan edukatif secara garis besar yaitu untuk megenalkan lingkungan dan juga untuk mengajarkan anak mengenal kekuatan dan kelemahan dirinya. Soegeng Santoso mengemukakan bahwa “fungsi alat permainan dintaranya untuk melatih panca indera dan kecerdasan, menanamkan nilai agama, norma, etika, moral, budi pekerti, melatih kecerdasan intelektual anak, mengembangkan fantasi, imajinasi, membuat anak senang dan sebagainya.
Alat permainan yang baik bagi anak adalah yang memenuhi kriteria: mampu menstimilasi perkembangan kognitif anak. Menjadi media keterampilan tertentu, mendidik mental dan komunikasi anak, tidak berbahaya, merangsang anak berfikir dan berkembang, serta memberikan keamanan bagi kesehatan fisik dan rohani anak.
9.      Fungsi permainan terhadap daya konsetrasi.
Kosentrasi atau pemusatan perhatian terhadap pelaksanaan suatu usaha adalah penting.
Permainan dapat dipakai sarana dalam melatih konsentrasi, contohnya seperti meronce, puzzle, maze, dll. Anak dalam kegiatan meronce harus memerlukan konsentrasi, kalau dilakukan berulang-ulang akan membantu anak berkonsentrasi. [4]

Menurut Andang Ismail dalam Bukunya Education Games, menyatakan fungsi permainan edukatif adalah sebagai berikut:
1.      Memberikan Ilmu kepada anak melalui proses pembelajaran bermain sambil belajar.
2.      Merangsang pengembangan daya pikir daya cipta dan bahasa agar dapat menumbuhkan sikap, mental, serta akhlak yang baik.
3.      Menciptakan lingkungan bermain yang menarik.
4.      Meningkatkan kualitas pembelajaran anak.
Bermain, memiliki peran yang penting dalam perkembangan anak pada hampir semua bidang perkembangan fisik motorik, bahasa, intelektual, moral, sosial, maupun emosional.
1.      Kemampuan Motorik. Berbagai penelitian menunjukan bahwa, bermain memungkinkan anak bergerak secara bebas sehingga anak mampu mengembangkan kemampuan motoriknya. Pada saat bermain, anak berlatih menyesuaikan antara pikiran dan gerakan menjadi suatu keseimbangan.
2.      (Kemampuan Kognitif). Menurut Piaget, anak belajar memahami pengetahuan dengan berinteraksi melalui objek yang ada di sekitarnya. Bermaian memberikan kesempatan kepada anak untuk berintraksi dengan objek.
3.      Kemampuan Afektif. Setiap permainan memiliki aturan. Aturan akan di perkenalkan oleh teman bermain sekidit demi sedikit, tahap demi tahap sampai anak mengetahui aturan bermain. Oleh karena itu bermain akan melatih anak menyadari adanya aturan dan pentingnya memahami aturan.
4.      Kemampuan Bahasa. Pada saat bermain, anak menggunakan bahasa. Baik untuk berkomunikasi bersama temannya maupun sekedar menyatakan pikiran.
5.      Kemampuan Sosial. Pada saat bermain, anak berintraksi dengan yang lain. Interaksi tersebut mengajak anak cara merespon, memeberi dan menerima, menolak atau setuju dengan ide dan prilaku anak lain. [5]

     B.     Pentingnya Alat Permainan Edukatif (APE)
Menurut Suyadi, alat permainan edukatif adalah segala bentuk permainan yang dapat memberikan pengetahuan dan kemampuan anak. Alat permainan edukatif yang digunakan adalah alat untuk bermain anak. Indikator alat permainan disebut edukatif jika mampu mengembangkan aspek tertentu pada anak.[6]
Alat permainan Edukatif Anak Usia Dini diperlukan dalam rangka mendukung penyelenggaraan proses belajar agar kegiatan berlangsung dengan baik dan bermakna serta menyenangkan. Selain itu, penyediaan APE juga dapat mengoptimalkan aspek perkembangan anak.[7]
Alat permainan edukatif juga menjadi sebuah kebutuhan yang amat strategis bagi anak-anak karena termasuk syarat pendidikan bagi anak. Diantaranya adalah[8] :

1.      Dapat melatih konsentrasi anak
Semakin kecil usia anak, waktu utuk mencurahkan perhatian pun semakin pendek. Sebenernya, kemampuan orang dewasa juga terbatas.
2.      Mengajar dengan lebih cepat
Waktu untuk menyampaikan pelajaran sering sekali sangat terbatas. Bila pelajaran hanya disampaikan dengan kata-kata saja, mungkin malah dapat disalahpahami oleh pendengarnya, belum lagi aktu yang dipakai juga lama.
3.      Dapat mengatasi masalah keterbatasan waktu
Waktu yang sudah berlalu tidak akan pernah kembali. Setelah alat-alat peraga ditemukan, kita dapat menampilkan kembali peristiwa-peristiwa sejarah dalam bentuk alat-alat peraga tertentu.
4.      Dapat mengatasi masalah keterbatasan tempat
Karena terpisahnya daerah dengan daerah, maka penyampaian berupa sering mengalami hambata. Perbedaan kebudayaan masih-masih tepat juga sering menimbulkan kesalahpahaman dan penjelasan yang salah.
5.      Dapat mengatasi masalah keterbatasan bahasa
Kemampuan anak-anak untuk mengerti bahasa sangat terbatas. Pengelaman hidup yang dangkal dan pendek juga mengakibatkan mereka tidak dapat mengerti istilah-istilah tertentu.
6.      Dapat membangkitkan emosi manusia
Menyamppaikan suatu berita dengan gambar-gambar akan lebih berhasil dibandingkan dengan hanya melalui kata-kata.
7.      Dapat menambah daya pengertian
Alat peraga dapat membantu murid mengerti lebih baik.
8.      Dapat menambah ingatan murid
Dalam ha tertentu, menjelaskan suatu hal atau masalah dengan menggunakan banyak media yang berhubungan dengan panca indera akan memperdalam pengalaman belajar serta ingatan murid.
9.      Dalam menambah kesegaran dalam mengajar
Cara mengajar yang monoton membuat orang merasa bosan. Tetapi, bila disampaikan dengan bentuk yang berbeda-beda, akan memberikan kesegaran bagi murid, menambah suasana belajar ayng menyenangkan, dan mampu membangkitkan motivasi belajar.
10.  Mendorong anak untuk bermain bersama.
Orang tua atau pendidik sebaiknya memberi kesempatan kepada anak untuk bersosialisasi dengan teaman sebayanya, untuk bermain dengan segenap aktifitas positifnya. Contoh alat yang cukup membantu bersosialisasi adalah rumah-rumahan atau tenda-tenda.

Penggunaan alat permainan edukatif yang sesuai dengan tingkat perkembangan anak dapat membantu guru dalam mengembangkan seluruh kemampuan dasar anak. Menurut Shofyatun A. Rahman, salah satu manfaat alat permainan edukatif adalah membantu pertumbuhan fisik dan seluruh aspek perkembangan anak.[9]
Peranan alat permainan edukatif sebagai media atau saluran penyampaian pesan-pesan pembelajaran kepada anak usia dini dalam kegiatan pembelajaran semakin penting, artinya mengingat perkembangan anak berada pada masa berpikir konkret, dimana anak belajar memahami suatu gejala atau peristiwa melalui pengalaman nyata yang dialaminya secara langsung.[10]




 
        C.    Syarat-syarat dalam Memlilih Alat Permainan Edukatif
Menurut Anna Craft, permainan sebagai media bagi pembelajaran bagi anak memiliki persyaratan penting, yaitu[11] :
1.      Perlindungan/Pemeliharaan
Bagi perkembangan tahun-tahun pertama, baik bagi manusia maupun hewan, maka perlindungan dan stimulasi merupakan syarat mutlak. Hal ini juga berlaku pada tingkah laku bermain. Biasanya yang memberikan perlindungan dan stimulasi hingga tingkah laku anak dapat berkembang ialah ibu.
Hubungan antara ibu dan anaknya mempengaruhi dan menciptakan pola bermain bagi anak. Menurut Sutton Smith menyatakan bahwa interaksi ibu dan anak merupakan sumber fundamental permainan dengan aspek-aspek motivasional, kognitif, dan afektif
Permainan mempunyai hubungan spesifik dengan aspek-aspek tersebut karena permainan baru timbul bila tercipta suasana komunikasi yang aman dan apabila terjadi ketegangan dan kelonggaran karena tindakan-tindakan yang bertentangan.
2.      Stimulasi (rangsangan)
Pentingnya stimulasi pada anak sebagai optimalisasi pertumbuhan dan perkembangan anak.
3.      Eksplorasi (jelajah)
Eksplorasi atau penjelajah dalam bermain merupakan syarat penting dalam permainan. Biasanya tingkah laku bermain dimulai dengan penyelidikan terhadap suatu benda atau person. Dalam eksplorasi ini anak ingin jawaban terhadap pertanyaan “apakah benda ini atau apakah orang itu?”. Bila tingkah laku menyelidiki hal ini telah menghasilkan pengertian-pengertian tertentu, berubahlah tingkah laku anak pertanyaan yang timbul sekarang adalah “apakah yang dapat saya perbuat dengan benda atau orang itu?”
Hasrat ingin tahu anak yang besar perlu dirangsang dan dikembangkan agar anak terdorong untuk mengerti apa yang dilihat, diraba, dirasa, dicium, dan didengar.


     


BAB III
PENUTUP
Dari penjelasan di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa alat permainan edukatif merupakan seperangkat instrumen, baik merupakan metode atau cara maupun perkakas yang di gunakan seseorang dalam rangka mendidik anak dengan menekankan konsep bermain sambil belajar. Adapun fungsi permainan edukatif ialah Menciptakan situasi bermain (belajar) yang menyenangkan bagi anak dalam proses pemberian perangsangan indikator kemampuan anak, Menumbuhkan rasa percaya diri dan membentuk citra diri anak yang positif dalam suasana yang menyenangkan, Memberikan stimulus dalam pembentukan prilaku dan pengembangan dasar pembentukan prilaku melalui pembiasaan dan pengembangan dasar merupan fokus pengembangan pada anak usia-usia dini, Memberikan kesempatan anak bersosialisasi, berkomunikasi dengan teman sebaya, Mampu mengenal kekuatan sendiri, Mendapat kesempatan mengembangkan fantasi dan menyalurkan kecenderungan pembawaan, Melatih diri untuk mentaati peraturan yang berlaku. Mereka mentaati peraturan yang berlaku dengan penuh kejujuran untuk menjaga agar tingkat permainan tetap tinggi.
Fungsi alat permainan edukatif secara garis besar yaitu untuk megenalkan lingkungan dan juga untuk mengajarkan anak mengenal kekuatan dan kelemahan dirinya. Soegeng Santoso mengemukakan bahwa fungsi alat permainan dintaranya untuk melatih panca indera dan kecerdasan, menanamkan nilai agama, norma, etika, moral, budi pekerti, melatih kecerdasan intelektual anak, mengembangkan fantasi, imajinasi, membuat anak senang dan sebagainya.
Terdapat syarat-syarat dalam memlilih alat permainan edukatif yaitu adanya perlindungan dan stimulasi, biasanya yang memberikan perlindungan dan stimulasi hingga tingkah laku anak dapat berkembang ialah ibu. Dan eksplorasi (penjelajahan), biasanya tingkah laku bermain dimulai dengan penyelidikan terhadap suatu benda.

DAFTAR PUSTAKA
Hijrayati. 2017. Peranan Dan Manfaat Ape Untuk Mendukung Kreatifitas Anak Usia Dini”. Banda Aceh, Vol. III, No. 2.
Noveradila, Shinta. Permainan Edukatif Untuk Meningkatkan Kecerdasan Logik-Matematika Anak Usia Dini.
Zaman, Bardun. Pengembangan Alat Permainan Edukatif Di Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
Paud Aura Islami. Penggunaan Alat Permainan Edukatif untuk Perkembangan Anak. http://paudraislami.blogspot.co.id/2015/12/penggunaan-alat-permainan-edukatif.html/m=1
Ismail, Andang. Edukasion Games (Menjadi Cerdas Dan Ceria Dengan Permainan Edukatif). Yogyakarta: Pilar Media, 2006
Sujianto, Agus. Psikologi Perkembangan. Surabaya: Rineka Cipta.
Ariyanti dan Immawan Muslimin, Zidni. 2015. Efektivitas Alat Permainan Edukatif (APE) Berbasis Media dalam Meningkatkan Kemampuan Berhitung Pada Anak Kelas 2 di SDN 2 Wonotirto Bulu Temanggung. Vol. 10, No.1
Munawara, Noviatul. Peranan Alat Permainan Edukatif Dalam Pengembangan Kemampuan Kognitif Anak di Kelompok B TK PGRI Baiya.




[1]  Hijrayati, “Peranan Dan Manfaat Ape Untuk Mendukung Kreatifitas Anak Usia Dini” (Banda Aceh), Volume III. Nomor 2. Juli-Desember 2017, h. 60.
[2]  Shinta Noveradila “Permainan Edukatif Untuk Meningkatkan Kecerdasan Logik-Matematika Anak Usia Dini”, (Studi Sarjana Desain Produk) No.I
[3]  Badru Zaman,”Pengembangan Alat Permainan Edukatif Di Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)”.
[4]  Paud Aura Islami, Penggunaan Alat Permainan Edukatif untuk Perkembangan Anak http://paudraislami.blogspot.co.id/2015/12/penggunaan-alat-permainan-edukatif.html/m=1 , diakses pada 18 Maret 2018, Pkl. 14.36 WIB.
[5] Agus Sujianto, Psikologi Perkembangan, (Surabaya: Rineka Cipta), h 31.
[6] Ariyanti dan Zidni Immawan Muslimin, ”Efektivitas Alat Permainan Edukatif (APE) Berbasis Media dalam Meningkatkan Kemampuan Berhitung Pada Anak Kelas 2 di SDN 2 Wonotirto Bulu Temanggung”, Vol. 10, No.1, April 2015, h. 60.   
[7]  Rizal Fahmi,Makalah-Alat Permainan Edukatif (APE), http://seromoe-printstation.blogspot.co.id/2013/01/makalah-alat-permainan-edukatif-ape.html?m=1, diakses pada 18 Maret 2018, Pkl. 15.13 WIB.
[8]  Andang Ismail, Edukasion Games (menjadi cerdas dan ceria dengan permainan edukatif), (Yogyakarta: Pilar Media, 2006), h. 119.
[9] Noviatul Munawara, “Peranan Alat Permainan Edukatif Dalam Pengembangan Kemampuan Kognitif Anak di Kelompok B TK PGRI Baiya”, h. 619.
[10] Ibid., h. 620.
[11] Abdul Khobir, “Upaya Mendidik Anak Melalui Permainan Edukatif”, Vol. 7, No.2, Desember 2009, h. 203.

MANTAN GUBERNUR LAMPUNG YANG TETAP EKSIS SEBAGAI DUTA BESAR REPUBLIK INDONESIA UNTUK KROASIA

  ( Gambar 1. Komjen (Purn.) Drs. H. Syachroedin Zainal Pagaralam (Kanan) ) [1] Sjachroedin Zainal Pagaralam yang saat ini memili...